Screening for Plagiarism

Naskah yang dikirimkan ke Ta’dibiya:  Jurnal Agama dan Pendidikan Islam akan disaring plagiarisme menggunakan alat pendeteksi plagiarisme Turnitin. Ta’dibiya:  Jurnal Agama dan Pendidikan Islam akan segera menolak makalah, yang mengarah ke plagiarisme atau plagiarisme sendiri. Sesuai dengan standar penerbitan internasional untuk penulisan akademik, naskah yang dikirimkan yang ditemukan memiliki indeks kesamaan lebih dari 20% akan ditolak atau dibiarkan atas kebijaksanaan editor untuk tujuan penerimaan bersyarat.

Ta’dibiya:  Jurnal Agama dan Pendidikan Islam ingin memastikan bahwa semua penulis berhati-hati dan mematuhi standar internasional untuk integritas akademik, khususnya dalam isu plagiarisme. Plagiarisme terjadi ketika seorang penulis mengambil ide, informasi, atau kata-kata dari sumber lain tanpa kredit yang tepat kepada sumbernya. Bahkan ketika terjadi secara tidak sengaja, plagiarisme masih merupakan pelanggaran akademis yang serius dan tidak dapat diterima dalam publikasi akademik internasional. Ketika penulis mempelajari informasi spesifik (nama, tanggal, tempat, nomor statistik, atau informasi terperinci lainnya) dari sumber tertentu, kutipan diperlukan. (Ini hanya dimaafkan dalam kasus pengetahuan umum, di mana data sudah tersedia di lebih dari lima sumber atau sudah diketahui umum, misalnya, fakta bahwa Indonesia adalah negara Muslim terpadat di dunia.)

Ketika penulis mengambil ide dari penulis lain, kutipan diperlukan bahkan jika penulis kemudian mengembangkan ide tersebut lebih lanjut. Ini mungkin ide tentang bagaimana menafsirkan data, baik metodologi apa yang akan digunakan atau kesimpulan apa yang harus ditarik. Ini mungkin ide tentang perkembangan luas di suatu bidang atau informasi umum. Terlepas dari idenya, penulis harus mengutip sumber mereka. Dalam kasus di mana penulis mengembangkan ide lebih lanjut, masih perlu mengutip sumber ide tersebut. Kemudian, dalam kalimat berikutnya, penulis dapat menjelaskan idenya yang lebih berkembang. Ketika penulis mengambil kata-kata dari penulis lain, kutipan dan tanda kutip diperlukan. Setiap kali empat atau lebih kata berurutan identik dengan sumber yang telah dibaca penulis, penulis harus menggunakan tanda kutip untuk menunjukkan penggunaan kata-kata asli penulis lain; hanya kutipan saja tidak lagi cukup.

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam

Diterbitkan oleh STAI Syekh Manshur Pandeglang, Indonesia